Bookie Indonesia – Banjir melanda sejumlah kawasan di Medan, termasuk Jalan Klambir 5, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia. Warga menduga banjir ini disebabkan oleh luapan sungai dan menyebutnya sebagai banjir terparah yang pernah terjadi.
Air merendam rumah-rumah warga dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Berdasarkan pantauan di lokasi pada Selasa (26/11/2024), genangan di jalan utama mulai surut. Namun, di gang-gang sekitar Jalan Klambir 5, air masih tergenang dengan kedalaman hingga betis orang dewasa.
Seorang warga bernama Budi menjelaskan bahwa air mulai naik sekitar pukul setengah empat pagi.
“Air sudah mulai naik dari jam tiga atau setengah empat pagi, dan mencapai puncaknya sekitar jam lima,” ujarnya.
Warga mengungkapkan bahwa sejak pagi banyak rumah warga tergenang banjir, terutama rumah-rumah yang belum direnovasi dengan cara ditinggikan.
“Jumlahnya cukup banyak, termasuk rumah orang tua saya yang belum ditinggikan,” katanya.
Banjir Belum Surut Sampai Dinihari
Menurutnya, banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah ia alami dalam beberapa waktu terakhir.
“Ini yang paling buruk, biasanya tidak separah ini,” ujarnya.
Sementara itu, warga lain bernama Edi menyampaikan bahwa banjir mulai terasa sejak dini hari. Air perlahan-lahan mengalir ke gang-gang, dan mencapai puncaknya sekitar waktu subuh.
“Kira-kira pukul setengah lima pagi, air mulai masuk ke gang-gang. Puncaknya terjadi sekitar pukul setengah enam pagi,” jelasnya.
Edi menduga beberapa hal menjadi penyebab banjir ini, termasuk kondisi sungai yang dangkal dan penumpukan sampah.
“Mungkin ini disebabkan banjir bandang dari gunung, atau karena sampah yang menumpuk di sekitar sungai dan sungai yang tidak dalam,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan bahwa ketinggian air mencapai lutut orang dewasa, sehingga mengganggu aktivitas warga.
“Ketinggian air pagi tadi diperkirakan setinggi lutut orang dewasa,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah dapat mengambil langkah pencegahan agar banjir serupa tidak kembali terjadi, seperti dengan melakukan pendalaman sungai serta membersihkan sampah di sekitarnya.
“Harapannya, sungai bisa diperdalam, sampah di sekitar sungai dibersihkan, dan saluran air dirawat dengan baik,” ujarnya.
“Semua hal tersebut berkontribusi terhadap banjir yang kerap terjadi selama ini,” tambahnya.